Dakwah Kuy! Banyak Pahalanya Lho!
Oleh : Habibah Auni
Dakwah, hal yang sering kita dengar di koran, tv, dan media sosial lainnya. Sering mendengar hal tentu membuat diri penasaran bukan? Dari rasa penasaran akan timbul banyak pertanyaan. Seperti; Apa itu dakwah? Seperti apa dakwah itu? Kenapa perlu ada dakwah?. Untuk menjawabnya, mari kita bahas satu per satu pertanyaan tersebut, mencakup makna dan contoh dalam kehidupan sehari – sehari.
Mulai dari dakwah, apa itu dakwah? Menurut Dr. Sayid Muhammad Nuh, “Dakwah adalah aktivitas menyeru manusia kepada hidayah Allah dan mencegah mereka dari yang sebaliknya”. Sedangkan menurut Wikipedia, “Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan garis aqidah, syari’at dan akhlak islam”. Dari dua referensi tersebut dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah kegiatan yang mengajak manusia kepada kebenaran islam yang sebenar-benarnya, yaitu beriman kepada Allah dengan tidak menduakannya.
Bagaimana cara berdakwah? Apakah seperti ustadz-ustadz yang terbiasa ceramah di masjid? Berarti aku harus jadi ustad agar bisa berdakwah?
Tenang kawan – kawan, dakwah tidak hanya sebatas itu saja. Banyak kok cara yang bisa kita lakukan untuk berdakwah. Contoh yang paling kecil nih, ketika adzan dzhuhur berkumandang kita lagi ngobrol sama teman-teman kita dan pembahasannya seru banget, sayang rasanya kalau gak dilanjutin, azan ya lewat-lewat aja. Nggak perlu shalat sekarang, toh azan sore masih lama kan, kalau ngulur shalat kan gak apa-apa.
Yakin gak apa – apa?
Coba kita analogikan azan dengan dering telpon dari ibu kita. Apakah ketika telpon itu akan kita jawab lama? Tentu tidak kan, akan kita jawab langsung. Apalagi yang menelpon kita adalah orang yang berharga bagi kita, yang melahirkan kita. Nah coba sekarang bayangkan posisi Allah yang “menelpon” kamu. Apakah kamu gak akan jawab? Padahal dalam soal kedudukan sendiri Allah ada di atas orang tua kita, seharusnya Allah yang kita dahulukan.
Nah, kawan-kawan bisa nih dari contoh tadi digunakan sebagai ladang dakwah. Ajaklah teman-teman, saudara, orang tua dan orang lainnya untuk menyegerakan shalat ketika udah azan. Orang yang diajak akan mendapatkan bentuk kebenaran islam, yaitu memahamkan ke mereka akan islam. “Oh ternyata kalau azan lebih baik langsung shalat”. “Oh ternyata di Islam menganjurkan seperti ini…”, “seperti itu….” Dan seterusnya. Selain itu, kawan-kawan membantu orang lain dalam manajamen waktu lho. Karena dengan menyegerakan shalat, tidak ada beban di pikiran lagi seperti “Duh shalat, mager e…mending ditunda aja” yang malah membuatnya malas melakukan kegiatan sehingga manajemen
waktu jadi berantakan.
Gak sebatas itu, dakwah bisa dilakukan dengan mengajar, dimana kita bisa menyelipkan cerita-cerita tentang kisah rasul, para sahabatnya, sejarah sains dalam islam. Penyelipan ceita tersebut dengan bertujuan meningkatkan pemahaman mereka akan islam, insyaAllah merupakan ladang dakwah yang pahalanya berlipat ganda. Kalau di social media bisa dengan nge-post tulisan dan gambar tentang islami. Pembaca akan mengetahui islam. InsyaAllah juga ladang dakwah.
Lalu apa keutamaan dari berdakwah?
Salah satunya ketika kita berdakwah, mengajak teman-teman kita untuk shalat, zikir, berzakat, walaupun kita tidak melakukannya kita akan mendapatkan pahala seperti yang melakukannya. Sesuai hadits yang diriwayatkan imam muslim yang berbunyi,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ
Artinya : “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya”
Jadi, kalau ada peluang mendapatkan pahala yang banyak, kenapa dilewatkan?
Referensi :
[1] Nuh, Sayid Muhammad. 2011. Dakwah Fardiyah : Pendekatan Personal Dalam Dakwah”. Solo : PT Era Adicitra Intermedia
[2] https://id.wikipedia.org/wiki/Dakwah. Diakses pada tanggal 3 Juni 2017
[3] https://maulanajurnalistik.wordpress.com/2012/12/19/ayat-ayat-dalam-al-quran-serta-hadits-hadits-dakwah/. Diakses pada tanggal 3 Juni 2017
Komentar
Posting Komentar