Kelinieran Hasil Pengukuran

I.                   Tujuan
Mempelajari kelinieran pengukuran berat
II.                Dasar Teori
Menurut (Doebelin, 1990) kelinieran adalah tolak ukur yang diinginkan dalam suatu pengukuran dimana tolak ukur tersebut dapat mendefinisikan desain dan analisis dari keseluruhan. Kelinieran menunjukkan tinggi rendahnya akurasi dalam pengukuran. Sehingga dapat dikatakan kelinieran dapat menunjukkan bagian mana saja yang error pada pengukuran. Dengan melihat error tersebut, nantinya dapat disesuaikan alat yang tepat untuk pengukuran. Kelinieran pengukuran berat dapat ditunjukkan oleh grafik sebagai berikut:



Gambar 1. Grafik Kelinieran
Sensor yang digunakan pada pengukuran berat adalah OP Amp FSR406. FSR406 adalah sensor yang ketika dikenai beban yang berat, resistansinya kecil. Hal ini menunjukkan tingkat sensitivas FSR406 sebagai sensor. Datasheet FSR406 dapat ditunjukkan oleh gambar berikut
 
Gambar 2. Datasheet FSR406

III.             Hasil
III.1. Tabel
Pada percobaan SP-01 digunakan beban agar tegangan koin dapat di-sensing sehingga dapat diukur. Adapun berat beban adalah 0.28V. Hasil pada tabel-tabel berikut belum dikurangi dengan berat beban.
  
RM = 10k, Tanpa OP Amp
No
Berat (gram)
Output (V)
1
3.45
1.25
2
6.9
1.61
3
10.35
1.63
4
13.8
1.64
5
17.25
2.12
6
20.7
2.22
7
24.15
2.3
8
27.6
2.44
9
31.05
2.46
10
34.5
2.49

RM = 30k, Tanpa OP Amp
No
Berat (gram)
Output Multimeter (V)
Output Arduino (V)
1
3.45
2.69
2.5
2
6.9
3.24
3.16
3
10.35
3.07
2.93
4
13.8
3.67
3.57
5
17.25
3.67
3.58
6
20.7
3.7
3.6
7
24.15
3.53
3.45
8
27.6
3.61
3.53
9
31.05
3.84
3.7
10
34.5
3.6
3.53

RM = 30k, Tanpa OP Amp
Luas
Berat (gram)
Output (V)
2 Luasan
6.9
0
13.8
0
20.7
1.04
27.6
1.09
34.5
1.34
4 Luasan
13.8
0
27.6
0.01



RM = 30k, dengan OP Amp
No
Berat (gram)
Output (V)
1
3.45
2.06
2
6.9
2.18
3
10.35
2.27
4
13.8
2.8
5
17.25
3.07
6
20.7
3.5
7
24.15
3.68
8
27.6
3.7
9
31.05
3.7
10
34.5
3.86



III.2. Grafik

Tanpa OP Amp

Tanpa OP Amp, dengan multimeter dan arduino

Luasan tanpa OP Amp 30k

Dengan OP Amp 30k
IV.             Pembahasan
Praktikum SP-01 ditujukan untuk menguji kelinieran hasil pengukuran. Pengukuran dilakukan dengan memakai FSR406 sebagai sensor dan koin sebagai beban. Terdapat kesalahan teknis pada sensor sehingga ditambah satuan luas beban dengan tegangan sebesar 0.28V. Didapatkan hasil-hasil pengukuran, baik dalam OP Amp dan tanpa OP Amp yang ditunjukkan oleh tabel-tabel di atas. Adapun dari masing-masing tabel dibuat grafik untuk mengetahui kelinieran sensor. Kelinieran adalah simpangan maksimum tiap titik kalibrasi terhadap garis lurus kurva kalibrasi.  Pada masing-masing grafik didapatkan nilai regresinya secara berturut turut adalah. Dimana nilai persentase simpangan tiap titik sama dengan nilai regresinya, yaitu nilai yang menunjukkan hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Artinya nilai regresi menunjukkan kelinieran pengukuran. Dapat dilihat pada masing-masing grafik nilainya secara berturut-turut adalah 0.5771, 0.9212, 0.8577, dan 0.9252. Didapatkan dari empat nilai regresi tersebut, bila diurutkan dari yang terbesar hingga yang terkecil menjadi 0.9252, 0.9212, 0.8577, dan 0.5771. Nilai tertinggi jatuh kepada OP Amp (sensor) dengan resistor 30K, dengan nilai 0.9252. Seperti yang diketahui, ketika sensor dikenai beban yang besar, nilai resistansinya mengecil. Berlaku sebaliknya, dapat disimpulkan bahwa nilai resistansi yang besar dikenai oleh beban yang kecil. Hal tersebut akan berpengaruh pada pengukuran, seperti yang ditunjukkan oleh grafik di atas. Beban yang kecil, akan memberikan simpang titik yang kecil pula hinggan mengurangi ketidaklinieran pengukuran. Nilai regresi terbesar kedua adalah 10K tanpa OP Amp, dengan nilai 0.9212. Dengan tanpa OP Amp, maka akan berlaku sebaliknya. Sedangkan dengan 4 luasan tanpa OP Amp, nilai regresi sempurna satu. Dan untuk dua luasan nilainya 0.8577.
V.                Kesimpulan
Pada Praktikum SP-01, dapat disimpulkan bahwa kelinieran merupakan simpangan maksimum titik kalibrasi terhadap garis linier kalibrasi. Kelinieran menunjukkan tingkat akurasi pengukuran. Untuk menghitung kelinieran, dapat diberlakukan uji coba beban terhadap sensor. Kemudian dapat dianalisis kelinieran alat.
Dapat disimpulkan bahwa tanpa OP Amp, semakin besar beban, semakin besar nilai regresinya. Semakin tinggi nilai regresinya, semakin tinggi tingkat akurasi. Semakin kecil hambatannya, semakin besar nilai regresi (tingginya tingkat akurasi). Hingga kesimpulan akhir untuk pengukuran tanpa OP Amp adalah tingginya tingkat akurasi pengukuran terjadi apabila nilai hambatan kecil dan bebannya besar.
Untuk pengukuran dengan OP Amp, didapatkan bila beban besar, nilai resistensinya kecil. Sehingga didapatkan nilai regresi yang tinggi. Hal ini menunjukkan tingkat akurasi pengukuran.
VI.             Daftar Pustaka
Doebelin, Ernest O. 1990. Measurement Systems: Application and Design. United States of America: McGraw-Hill Publishing Company. Fourth Edition
VII.          Lampiran

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelinieran Hasil Pengukuran

BUKU INSPIRATIF : INIKAH GERAKAN MAHASISWA YANG DIIDAMKAN?

Review Buku - Moh. Hatta : Kedaulatan Rakyat, Otonomi, dan Demokrasi